SEL ELEKTROKIMIA
Sel elektrokimia merupakan suatu sel atau sistem yang dapat menghasilkan energi listrik dari reaksi kimia ataupun sebaliknya. Sel elektrokimia terbagi atas dua jenis, yaitu sel Volta/Galvani dan sel elektrolisis.
Sel Volta/Galvani
Sel Volta atau sel Galvani merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat mengubah energi dari reaksi kimia menjadi energi listrik. Reaksi kimia yang dimaksud merupakan reaksi redoks yang spontan.
![]() |
Gambar Sel Volta Sumber : Modul Nurul Fikri PPLS IPA |
Sel Volta terdiri atas beberapa komponen, yaitu :
- Elektrode, terdiri atas katode (bermuatan positif) dan anode (bermuatan negatif). Cara mudah mengingat : "KaPAN" (Katode Positif, Anode Negatif)
- Elektrolit
- Jembatan garam, pada kedua ujungnya terdapat tutup berpori
- Sirkuit luar
Dalam gambar di atas dapat kita dilihat bahwa yang berperan sebagai katode adalah Cu (tembaga), sedangkan anode adalah Zn (seng). Seterusnya, elektrolit pada gambar adalah larutan ZnSO4
dan CuSO4.
Dalam sel Volta ada yang dikenal dengan istilah deret Volta, yaitu deret keaktifan logam yang disusun berdasarkan kenaikan potensial elektrode (Eo terkecil ke Eo terbesar). Potensial elektrode merupakan perubahan potensial reduksi pada suatu spesi pada keadaan standar (1M, 1 atm, 25o C). Berikut deret Volta atau deret keaktifan logam:
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Pada deret tersebut, semakin ke kiri maka semakin mudah teroksidasi (semakin aktif), sedangkan semakin ke kanan semakin mudah tereduksi. Cara mudah mengingat deret Volta : "Kamu BaCa Naruto Mangan Alumunium Minum Zinc Cair Felm Cadi CoNi Senang Playboy Hah.. Sebab Bisa Cumi Hangus Agak Pait Au.."
Dalam sel Volta, pada bagian katode terjadi reaksi reduksi (logam yang letaknya dalam deret lebih di kanan), sedangkan pada bagian anode terjadi reaksi oksidasi (logam yang letaknya dalam deret lebih ke kiri). Cara mudah mengingat : "KaRAnO" (Katode Reduksi, Anode Oksidasi).
Berikut penjelasan proses terjadinya reaksi pada sel Volta:
- Pada anode, logam Zn yang dicelupkan pada larutan ZnSO4 akan terion menjadi Zn2+.Sementara elektrolit juga terion menjadi SO42- dan Zn2+. Pada saat bersamaan juga terjadi pelepasan elektron sebanyak 2 buah (2e-) setiap satu Zn2+.
- Elektron-elektron yang terlepas dari anode akan mengalir melalui rangkaian menuju ke katode, sehingga terjadi penerimaan elektron di katode. Sementara itu, ion Cu2+ dari pengionan elektrolit CuSO4 akan mengendap menjadi logam Cu.
- Pada rangkaian akan terjadi aliran elektron terus-menerus sampai logam pada anode habis terkikis. Selama proses aliran elektron, terhitung pada voltmeter sebesar 1,10 volt. Ini menandakan beda potensial antara katode dan anode adalah 1,10 volt.
- Pada suatu saat, ion-ion Zn2+ akan semakin banyak terhasilkan sehingga pada anode terjadi kelebihan ion positif (kation). Maka ion negatif (anion) dari jembatan garam akan mengalir ke anode, yaitu SO42- ,untuk menyeimbangkan kelebihan ion positif.
- Sementara itu pada katode akan terjadi kekurangan ion positif dikarenakan ion Cu2+ terus mengendap membentuk logam Cu. Maka untuk menyeimbangkan, ion positif dari jembatan garam, yaitu Na+, akan mengalir ke katode.
- Aliran elektron akan berhenti ketika anode habis terkikis, sementara katode akan semakin menebal membentuk logam Cu.
Notasi sel dapat dituliskan seperti berikut:
Anode| ion anode || ion katode | Katode
- Tanda || menunjukkan jembatan garam
- Tanda | memisahkan fasa yang berbeda
- Tanda , (koma) memisahkan fasa yang sama
Sedangkan penulisan reaksi redoksnya seperti berikut :
Logam anode + ion katode ----------> ion anode + Logam katode
Maka berdasarkan contoh gambar reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
Oksidasi : Zn ----------> Zn2+ + 2e-
Reduksi : Cu2+ + 2e- ----------> Cu
------------------------------------------------------ +
Hasil : Zn + Cu2+ ---------> Zn2+ + Cu
Rumus untuk menghitung potensial sel yaitu:
E0 sel = E0 katode – E0 anode
E0 sel = E0 reduksi – E0 oksidasi
Syarat sebuah reaksi dapat berlangsung spontan adalah apabila E0 sel > 0. Hal ini berarti haruslah E0 katode > E0 anode.
Contoh sel Galvani:
1. Sel Primer, merupakan sel yang hanya bisa sekali pakai. Contohnya:
a. Sel Daniel : Zn + Cu2+ ---------> Zn2+ + Cu E0 sel = 1,10 V
b. Sel Leclanche : Zn + 2MnO2 + 2NH4Cl ----------> ZnCl2 + Mn2O3 + 2NH3 E0 sel = 1,50 V
2. Sel Sekunder, merupakan sel yang dapat diisi ulang. Contohnya:
a. Sel Aki : Pb + PbO2 + 2H2SO4 ---------> 2PbSO4 + 2H2O E0 sel = 2,04 V
b. Sel Ni-Cd : Cd + NiO2 + 2H2O ---------> Cd(OH)2 + Ni(OH)2 E0 sel = 1,40 V
3. Sel Bahan Bakar, merupakan sel yang dapat dipakai terus. Contohnya:
a. Sel Hidrogen : 2H2 + O2 ----------> 2H2O E0 sel = 1,23 V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca bisa berkomentar dengan akun Google ataupun anonym ^_^