Kamis, 14 Mei 2020

Memaksimalkan Ibadah pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

PERCEPAT LAJU IBADAH PADA 10 HARI TERAKHIR RAMADAN
    
    Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah.  Bulan ketika kita umat muslim diwajibkan oleh Allah SWT untuk berpuasa. Pada bulan Ramadan, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, bukan hanya ibadah puasa saja. 
    Bulan Ramadan menjadi momentum bagi kita untuk melipatgandakan pahala ibadah serta menghapus dosa-dosa kita. Maka sangat merugilah orang-orang yang ketika diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjumpai bulan Ramadan tetapi hanya melakukan puasa untuk sekadar melepaskan kewajiban. Sebagaimana hadis yang berbunyi sebagai berikut.
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. At-Tabrani dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya).
Malam lailatulkadar malam yang damai, segenap alam semesta bertasbih memuji Tuhan

Sepanjang bulan Ramadan kita dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Namun, anjuran ini lebih ditekankan lagi pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sebagaimana halnya Nabi Muhammad SAW mencontohkan pada kita untuk lebih meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir tersebut.    
    Ada apa memangnya pada 10 hari terakhir Ramadan? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah karena ada malam lailatulkadar (Lailatul-qadr). Malam lailatulkadar merupakan malam yang sangat istimewa karena ibadah pada malam itu lebih besar pahalanya daripada ibadah selama 1000 bulan (83 tahun).
    Pada hari keberapa tepatnya malam lailatulkadar? Tidak ada jawaban pasti mengenai pertanyaan ini. Ada yang mengatakan bahwa malam lailatulkadar adalah pada malam-malam ganjil (malam 21, 23, 25, dan seterusnya). Hikmah dari ketidakpastian tersebut tentunya menjadi penyemangat bagi kita umat muslim untuk lebih giat lagi beribadah.

AMAL IBADAH APA SAJA YANG BISA KITA LAKUKAN?

    Berikut penjelasan mengenai amal ibadah yang bisa kita lakukan selama 10 hari terakhir bulan Ramadan.

1. Salat Malam (Tahajud)
    Salat malam atau yang disebut salat tahajud merupakan salat sunah yang sangat dianjurkan. Dengan salat malam, kita bisa mengadukan keluh kesah, kesedihan, dan keinginan kita kepada Allah. Hati pun akan terasa tenang.
Salat malam idealnya dilakukan setelah tidur dulu walaupun hanya sebentar. Salat ini dikerjakan sekurangnya dua rakaat dan maksimalnya tak ada batasan (sesuai kemampuan).
    Berikut hadisnya:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْر إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatukadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
(HR. Bukhari)

2. Perbanyak Tilawah Al-Qur'an
    Memperbanyak membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah yang banyak mendapat pahala. Jika kita membaca satu huruf saja (dalam keadaan berwudu) maka dicatat sebagai 10 kebaikan. Bayangkan saja jika kita membaca sampai satu juz dalam semalam. Apalagi jika kita membaca Al-Qur'an sebanyak satu juz dan bertepatan dengan malam lailatulkadar. Dengan membaca Al-Qur'an, kita juga dapat menenangkan hati.
Al-Qur'an firman Allah

3. Memperbanyak Sedekah
    Dalam beribadah kita harus seimbang antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Bersedekah adalah contoh ibadah sosial. Kita dianjurkan untuk berbagi dengan sesama, terutama dengan orang yang membutuhkan.
    Sedekah tidak akan membuat kita miskin, justru sebaliknya. Para pelaku sedekah dijanjikan Allah akan dilipatgandakan rezekinya bagaikan menanam satu benih, maka benih itu akan tumbuh berlipat-lipat ganda.
    Perhatikan ayat berikut:
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
(As-Sajdah : 16)

4. Iktikaf
    Iktikaf adalah berdiam diri dalam masjid sambil beribadah dengan maksud mengharap rida Allah SWT. Iktikaf pun memiliki syarat dan rukun tertentu.
Dengan beriktikaf, diharapkan kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
    Berikut hadisnya:
Diriwayakan oleh Aisyah ra. bahwasanya Rasulullah selalu beriktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau pun beriktikaf setelah beliau wafat (yakni tradisi iktikaf Rasulullah tersebut diteruskan oleh istri-istrinya).
(HR. Bukhari dan Muslim)
Masjid Nabawi di Madinah

5. Perbanyak Doa dan Memohon Ampunan
    Kita dianjurkan untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan dari Allah SWT. Tidak ada dari kita yang tidak berdosa. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an agar jangan menganggap diri sendiri suci. Sebaik-baik pendosa adalah yang mau bertobat dan meminta ampunan-Nya. Oleh karena itu perbanyaklah meminta ampunan Allah SWT. 

Diriwayatkan bahwa Aisyah ra. berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang sebaiknya aku baca bila bertepatan dengan malam lailatulkadar?"
Rasulullah bersabda, "Bacalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُعَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun, tuhibbul-'afwa, fa'fu'anni
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan menyukai orang yang memohon ampunan, maka ampunilah aku)"
(HR At-Tirmidzi 3760, Ibnu Majah 3850, Ahmad VI/171, Al-Hakim I/530 dan An-Nasa'i dalam Amalul-yaum Wal-lailah, silakan lihat Shahih Jami' At-Tirmidzi)


    Itulah amal ibadah yang bisa kita lakukan selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Semua amalan tersebut tentunya dapat membawa berkah bagi kita dan memperbanyak pahala kita untuk memperbesar kesempatan kita untuk masuk surga yang Allah SWT telah janjikan. Amalan tersebut tentunya harus dibarengi dengan nilai yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT semata. Perlu ditekankan bahwa kita jangan sampai meninggalkan ibadah wajib karena ibadah wajib patut didahulukan.
    Semoga kita semua mendapat kesempatan berjumpa malam lailatulkadar. 
Ramadan tahun 2020 ini memang terasa berbeda dikarenakan wabah penyakit Covid-19. Maka dari itu, mari kita bersama-sama bermohon kepada Allah agar wabah penyakit Covid-19 ini segera dihilangkan dari muka bumi, terutama dari negara tercinta kita Indonesia.

1 komentar:

Pembaca bisa berkomentar dengan akun Google ataupun anonym ^_^

Ringkasan Materi Kimia - Sel Volta - Kelas 12 IPA SMA

  SEL ELEKTROKIMIA Sel elektrokimia merupakan suatu sel atau sistem yang dapat menghasilkan energi listrik dari reaksi kimia ataupun sebalik...